Klinik Oat
DERMATOLOGI
21 Juli 2021
Dermatitis Atopik seringkali menjadi momok yang membuat orangtua merasa kasihan kepada anaknya. Pada umumnya penyakit tersebut memang tidak dapat disembuhkan, akan tetapi bisa dilakukan monitoring dimana anak bisa dikontrol dan penyakit bisa dikendalikan.
Semakin bertambah usia, maka akan ada perbaikan tersendiri pada tubuh anak. Bagaimana perawatan kulit anak dengan dermatitis atopik? Sekarang akan dibahas dan diulas agar orangtua yang memiliki anak dengan dermatitis atopic mengetahui langkah yang harus dijalankan, juga untuk para medis.
Bagaimana Perawatan Kulit Anak Dengan Dermatitis Atopik?
Perawatan untuk anak yang mengalami dermatitis atopik bisa dilakukan melalui cara terapi. Dasar dari terapi ialah adanya proses bantuan untuk meningkatkan kandungan air pada kulit dengan cara melakukan mandi atau mengaplikasikan sawan hidrofobik. Mandi sebaiknya melakukan mandi 2 kali sehari dimana setiap mandinya dilakukan dalam kurun waktu 15 hingga 20 menit menggunakan air yang biasa. Hindari menggunakan air hangat juga menggunakan minyak yang akan mempengaruhi air itu sendiri. Gunakanlah sabun yang mengandung moisturizer dan bersihkan badan dengan handuk lembut yang kering setelahnya.
Itulah cara awalnya bagaimana perawatan kulit anak dengan dermatitis atopik? Yang bisa dilakukan oleh orang tua anak. Namun ketika orang tua anak belum sepenuhnya menerima, ada baiknya pihak medis memberikan sebuah informasi dan memberikan pemahaman kepada orang tua bahwa penyakit yang di derita anak akan memberikan dampak psikologis, dan prognosis. Oleh karena itu dukungan orang tua diperlukan anak agar anak tidak merasa benar benar sakit dan merasa bahwa diri mereka baik baik saja. Setelah itu kemudian dilakukan penghindaran atau pengurangan faktor yang menyebabkan dermatitis atopik itu terjadi.
Faktor penyebab anak mengalami dermatitis atopik adalah karena faktor inhalasi, faktor makanan, atau faktor dari sel tubuh anak itu sendiri. Untuk itu, perlu dihindari faktor-faktor penyebab anak mengalami dermatitis atopik agar kondisinya tidak bertambah parah dari sebelumnya. Faktor-faktor tersebut sebaiknya dikurangi atau dihindari saat anak berusia kurang dari 1 tahun agar gejalanya menjadi lebih ringan. Selain itu, menyusui juga mempengaruhi terjadinya dermatitis atopik. Disarankan untuk memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan, atau minimal 3 bulan pertama usia anak.
Perlu diketahui juga bahwa ketika sedang dalam masa pemberian ASI eksklusif, ibu sebaiknya tidak mengonsumsi makanan makanan tertentu seperti telur, kacang tanah, terigu dan juga susu sapi. Banyak yang mengatakan bahwa susu sapi merupakan sumber alergi yang dominan untuk bai dan anak sehingga mereka akhirnya mengidap dermatitis atopik. Proses perawatan seperti ini diberikan kepada anak dengan dermatitis atopik yang ringan, sedangkan untuk dermatitis atopik yang sedang dan berat akan diberikan perawatan kulit, hidrasi, kortikosteroid topikal, antihistamin, tars, juga diberikan anti biotik jika memungkinkan.
Pengobatan atau perawatan topical yang merupakan proses mengatasi peradangan dan kekeringan pada kulit menjadi salah satu cara bagaimana perawatan kulit anak dengan dermatitis atopik? Juga menjadi cara untuk mengendalikan serta meminimalisasi dampaknya untuk anak. Orangtua sebaiknya memberikan dukungan melalui perawatan dan pemberian kasih sayang sehingga akan mengurangi dampak psikologis yang akan didapatkan oleh anak. Semakin orang tua mendukung dan memberikan kasih sayang, maka anak akan semakin menyadari kondisi dirinya serta mampu beradaptasi hingga dermatitis atopik akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia si anak tersebut.
